Batik Cirebon
- Dalam kegiatan ‘Visit Fakultas Batik Universitas Pekalongan’. 15
mahasiswa asing belajar tentang budaya khas indonesia yaitu batik.
Mahasiswa
tersebut berasal dari delapan negara, diantaranya Bahrain, Brazil,
Cina, Taiwan, Vietnam, Perancis, Jerman dan juga Korea Selatan. Para
mahasiswa asing tersebut nantinya akan tinggal selama enam minggu di
Jawa Tengah. Selain mempelajari kebudayaan Jawa, para mahasiswa asing
tersebut juga akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai tempat wisata
yang ada di Jawa Tengah.
Kegiatan
yang digagas Universe Project AIESEC Universitas Diponegoro ini
bertujuan untuk memperkenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya
Indonesia kepada dunia.
Dituturkan
Ketua Panitia Universe Project, Soeryani Soebroto, kunjungan tersebut
merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Universe Project.
Batik Cirebon
- “Universe Project sendiri merupakan salah satu social project dari
AIESEC Undip yang fokus mengenai kebudayaan dan juga pariwisata di Jawa
Tengah,” ungkapnya.
“Harapannya
dengan belajar kebudayaan Jawa, mereka bisa membantu kami sebagai
pemuda Jawa tengah untuk menyebarkan budaya Jawa dan juga membantu
mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Ditambahkannya, tujuan jangka panjang dari Universe Project sendiri
diantaranya menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu tujuan destinasi
bagi turis asing.
Kegiatan
tersebut juga mendapat respon positif dari Kepala Prodi Teknik Batik,
Muhtadin ST. Ia menuturkan, para mahasiswa asing tersebut akan
dikenalkan dengan berbagai pengetahuan batik dan membuat batik.
“Mereka
dari luar ini biar tahu persis bahwa batik itu tidak mudah untuk
dibuat. Kita memberikan prosesnya dengan cara nyanting, pewarnaan
alam/sintetik sampai tahap lanjut. Supaya penghargaan terhadap batik ini
bisa muncul karena selain punya nilai budaya yang tinggi, proses
pembuatannya tidak mudah,” bebernya.
Batik Cirebon
- Para mahasiswa asing tersebut akan dikenalkan batik Indonesia, mulai
dari batik pesisiran, kraton dan pedalaman. Bahkan dikenalkan pula
budaya yang ada dibalik Batik Indonesia tersebut. Lebih jauh Muhtadin
menuturkan pihaknya terbuka untuk memberikan transfer keilmuan terkait
workshop maupun showroom bagi siapa saja yang ingin mempelajari Batik.
Selain
itu, Wakil Rektor III Dr Beny Diah Madusari, MPi jua mendukung kegiatan
kunjungan mahasiswa asing tersebut. Menurutnya, kegiatan ini juga
sebagai salah satu sarana memotivasi mahasiswa Unikal agar mampu
meningkatkan komunikasi. Tidak hanya mampu berkomunikasi dalam bahasa
inggris. Tetapi juga mampu berkomunikasi dengan organisasi manapun.
“Sangat welcome banget pokoknya soal ini,” tuturnya. Terkait MEA yang
akan dilaksanakan pada Desember mendatang, Beny berharap kedepannya
dapat membuka AIESEC di Pekalongan.
“Ini
juga sangat mendukung, karena kita juga punya program pertukaran
pelajar yang sudah di-acc oleh rektor diantaranya dengan Brunei
Darussalam dan Vietnam. Minimal para mahasiswa punya kekuatan komunikasi
menjalin link itu sangat penting. Karena kedepan semua sudah menjadi
satu,” katanya.
Beny
berharap Fakultas Batik dapat menjadi sebuah wadah untuk menggembleng
generasi indonesia khususnya karena sejarah dunia dari batik sendiri
berpusat di Indonesia. Bahkan Pekalongan sendiri sudah menguasai Batik
yang ada di Indonesia. “75% Batik yang dikirim ke luar negeri itu
berasal dari Pekalongan dan sekitarnya,” imbuhnya.( Batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar