Batik Cirebon
- Kehadiran para pengrajin batik di Jakarta sebagai pusat bisnis dan
perdagangan tentu saja mempermudah dan mendekatkan interaksi pengrajin
dan konsumen batik di ibukota.
Pusat Batik Nusantara (PBN) terus berkembang, memasuki usia lima tahun kehadirannya di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta.
Sebagai
pusat batik terlengkap, PBN menyediakan berbagai macam pakaian batik,
kain batik dan barang-barang bermotif batik dari berbagai daerah di
Nusantara.
Aktivitas perdagangan juga sudah mengajak 950 pengrajin atau pedagang batik yang selama ini kesulitan akses pasar.
Public
Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna mengatakan,
momentum ulang tahun kelima di bulan Februari 2015 untuk penguatan dan
peningkatan PBN sebagai pusat perdagangan batik terbesar dan terlengkap.
Batik Cirebon
- Menurut Lucy, sejak awal kepedulian Thamrin City terhadap UKM dan
upaya pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa diwujudkan melalui
PBN dengan merangkul pengrajin dan pengusaha kecil yang menempati
lokasi di lantai dasar 1, lantai dasar dan lantai 1 Thamrin City ,
Jakarta.
Hingga
memasuki lima tahun ini, kata Lucy, PBN sudah menghadirkan berbagai
pengrajin batik yang berasal dari Pekalongan, Yogyakarta, Bantul, Lasem,
Solo Raya, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Purbalinggga, Pamekasan,
Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Jepara. Demikian juga dari Papua,
Kalimantan Selatan dan Padang.
Hadirnya
PBN, lanjut Lucy, selain menjembatani kepentingan pengrajin dan
pedagang dengan masyarakat pengguna batik, Thamrin City juga melakukan
edukasi kepada generasi muda Indonesia supaya lebih menanamkan kecintaan
terhadap batik.
Berkembangnya usaha dan keuntungan berdagang di PBN diakui Hetty Dwi Hendrarti, pemilik toko batik Rizkya Batik Solo di lantai dasar Thamrin City.
Dia
mengaku, usaha dagang batik Solo yang dijalakannya sejak tahun 2009
terus berkembang di PBN. Kini, Hetty sudah memiliki lima gerai atau
toko batik di Thamrin City.
“Mulainya cuma punya satu lapak saja, sekarang sudah punya lima toko disini,” ungkapnya.
Batik Cirebon
- Dikatakan Hetty, aneka batik Solo dijual dengan harga bervariasi,
mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1,5 juta per piece. Hingga saat ini,
penjualan batik cenderung makin ramai, termasuk memasuki tahun 2015 ini.
“Hingga
tahun 2015 ini penjualan batik semakin ramai di kunjungi pembeli,
apalagi ditopang oleh kemudahan akses ke lokasi Thamrin City yang
strategis di pusat kota Jakarta” ucap Hetty.
Diakui Hetty dari penjualan batik per bulan dirinya bisa meraih omset penjualan hingga sebesar Rp 500 juta.
Keuntungan
berusaha dagang batik di Thamrin City juga diakui Rudi Alfayed, pemilik
toko batik Ekspose di lantai dasar 1 Thamrin City yang menjual aneka
jenis batik Jawa Barat.
“Kita menjual aneka batik Jawa Barat dari harga Rp 60.000 hingga Rp 1,5 juta,” ujar Rudi.
Rudi
mengakui, memasuki tahun 2015 ini, penjualan aneka batik Jawa Barat
dari toko-toko miliknya di Thamrin City mulai ramai dengan omset
rata-rata mencapai Rp 450 juta hingga Rp 500 juta sebulan.
“Lokasi Thamrin City yang strategis di pusat kota Jakarta dan harga batik yang tidak terlampau mahal membuat orang memilih belanja disini,” kata Rudi.( Batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar