Batik Cirebon
- Tidak dipungkiri lagi, wilayah Papua masih jauh tertinggal dibanding
daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makasar dan lain
sebagainya. Namun siapa sangka, selain mempunyai wilayah yang indah,
Papua juga mempunyai produk yang dijual ke luar negeri dan menembus
pasar Eropa.
Adalah
Jimmy Afaar yang mampu membuat batik asli Papua. Dia mengawali karirnya
menjadi asisten desainer dalam negeri. Lalu, dia mencoba untuk membuat
desain baju dan motif sendiri. "Saya dulu jadi asisten desainer. Tetapi,
saya disuruh maju untuk bikin batik ini," ujar dia kepada wartawan di
Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (26/2).
Sebelum berkarya membuat batik,
Batik Cirebon
- Jimmy terlebih dulu belajar untuk menulis batik di Pekalongan, Jawa
Tengah. Usai belajar selama enam bulan, pria asal Jayapura ini pulang
kampung untuk mulai membangun usahanya.
Dengan
modal hanya Rp 6 juta, pada tahun 2007 Jimmy mampu membuat 16 kain
batik dengan motif burung Cenderawasih yang identik dengan Papua. Lalu,
dia jual dalam pameran yang digelar di Jayapura. Jimmy pun tidak
menyangka dagangannya laris manis.
Batik Cirebon
- Bahkan, banyak konsumen yang memesan kain batik tersebut. Hasil
dagangannya sebesar Rp 60 juta langsung dijadikan kain batik untuk
dipasarkan kembali. Hingga saat ini, Jimmy mampu meraup untung Rp 700
juta per tahun. "Omzetnya paling minim itu Rp 50-60 juta per bulan,"
kata dia.
Saat
ini, usaha Jimmy telah mempekerjakan enam orang untuk membantu dia
dalam menulis batik dengan motif Papua. Harga kain batiknya pun
bermacam-macam, mulai dari Rp 125.000 per meter hingga Rp 4,75 juta per
meternya.
Kain
batiknya pun dijual di kota-kota besar seperti Aceh, Medan, Palembang,
Lampung, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang hingga pasar di Eropa.(
Batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar