Batik Cirebon
- Desain batik selama ini dibuat secara manual. Dengan modal ingatan
atau contoh batik yang sudah ada, pembatik membuat motif batik. Namun
untuk mengembangkan kualitas, teknologi digital sangat bisa
dimanfaatkan, karena itu menurut Ketua Harian Yayasan Batik Jabar
Komarudin Kodiya harus disiapkan pembatik yang berkemampuan teknologi
digital.
"Pengrajin
batik perlu mengikuti perkembangan, salah satunya menyiapkan SDM dengan
pengetahuan mumpuni di bidang digital, meningkatkan kualitas disain
serta pemasaran," kata Komarudin (27/1).
Ia
menyebutkan, sebagian pengrajin batik sudah mulai menggunakan konsep
digital dalam desain batiknya, namun sebagian besar masuk menggunakan
konsep tradisional.
"Keaslian
dalam produk perlu diperhatikan, namun di sisi lain perlu ada
kolaborasi sinergi dengan teknologi yang bisa mendukung produktivitas,
kualitas maupun kebutuhan pasar," kata Komarudin.
Batik Cirebon
- Selain itu pengrajin batik perlu menyiapkan kapabilitas dan kualitas
tenaga kerja dengan menaikkan upah kerja minimum agar mereka tidak
beralih ke pengusaha-pengusaha baru. "Pengrajin harus bisa menjaga
kualitas pekerjaannya agar bisa tetap bertahan.
Terkait
adanya klaim dan munculnya motif batik dari sejumlah negara termasuk di
Eropa seperti kasus kemarin motif batik cirebon yaitu mega mendung di
klaim oleh negara turki, menurut dia merupakan hasil sistem cetak. Hal
yang menjadi masalah kata Komarudin bukan ketika motif kain batik dijual
di Eropa, tetapi ketika suatu negara mengklaim suatu motif dan melarang
motif itu beredar.
"Sah-sah saja bila kain batik
dari Indonesia sampai ke pasar Eropa, justru kami merasa bangga, tetapi
kalau sebuah negara melarang produksi motif batik di luar negeri baru
kami lawan," katanya.( Batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar