Batik Cirebon - Batik
tidak hanya populer di Indonesia, ternyata batik juga sudah memiliki
tempat di negara lain. Puluhan ribu kilometer dari negeri asal, tepatnya
di sudan, batik sudah sangat di gandrungi.
Fakta
tersebut bukan isapan jempol belaka, fakta bahwa batik punya tempat
tersendiri di negara yang terletak di kawasan antara Timur Tengah dan
Afrika Timur di tegaskan langsung oleh Duta Besar Sudan untuk Indonesia,
Abdul Al Rahim Al Siddig.
"Di Sudan batik sudah sangat terkenal dan populer," sebut Al Rahim di kantor Kedutaan Besar Sudan, Rabu (21/1/2015).
Batik Cirebon - Beliau
menyebut, karena saking populernya batik di Sudan, pakaian tersebut
sudah di jadikan komoditi ekspor Indonesia ke Sudan. Bahkan Sudan
menyediakan tempat khusus untuk menjual batik dari negara pimpinan
Presiden Jokowi ini.
Di samping soal batik, Al Rahim turut memaparkan mengenai sejumlah kerjasama yang telah dijalin RI-Sudan. Yakni di beberapa sektor seperti agrikultur, hewan ternak, perikanan, perdagangan, edukasi dan budaya.
Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor kerjasama yang disorot oleh Al Rahim. Sebab, volume perdagangan kedua negara telah meningkat hingga mencapai nilai US$ 747.800.000.
Di samping soal batik, Al Rahim turut memaparkan mengenai sejumlah kerjasama yang telah dijalin RI-Sudan. Yakni di beberapa sektor seperti agrikultur, hewan ternak, perikanan, perdagangan, edukasi dan budaya.
Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor kerjasama yang disorot oleh Al Rahim. Sebab, volume perdagangan kedua negara telah meningkat hingga mencapai nilai US$ 747.800.000.
Batik Cirebon - Meningkatnya
nilai perdagangan tersebut, menurut Al Rahim dipengaruhi oleh sejumlah
faktor. Namun, salah satu faktor utama ialah partisipasi aktif dari
pelaku bisnis kedua negara.
"Partisipasi
aktif dari para pelaku bisnis di sejumlah exhibitions trade menjadi
faktor yang memberi kontribusi dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dan
komersial RI dan Sudan," tandas dia.
Filosofi batik Nelson Mandela
Tak hanya di Sudan, Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang wafat pada usia 95 tahun itu juga terkenal dengan filosofi batiknya.
Filosofi batik Nelson Mandela
Tak hanya di Sudan, Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang wafat pada usia 95 tahun itu juga terkenal dengan filosofi batiknya.
Hal itu dikemukakan Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Sungeng Raharjo.
Menurut
Sugeng, filosofi pembuatan batik yang memerlukan kesabaran dan
keharmonisan merupakan cermin kuat kepribadian Mandela. Bahkan, terkesan
Mandela mencintai produk asli Indonesia itu dengan mengenakan batik
pada banyak acara-acara resmi. Termasuk pada acara penutupan Piala Dunia
tahun 2010.
Dikutip
dari BBC 6 Desember 2013, Sugeng mengatakan, perkenalan pertama Mandela
dengan batik terjadi pada tahun 1990. Atau beberapa bulan setelah ia
dibebaskan dari penjara Pulau Roben. ( Batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar