Banner

Senin, 19 Januari 2015

Batik Cirebon – Kades yang Mahir Membatik

Batik Cirebon - Sunoto (40) Kepala Desa di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto terus menggeluti hobinya meski ia berstatus sebagai Kepala Desa. Hobi ia adalah membatik. Tak tanggung-tanggung, untuk menjalankan hobinya ia seringkali mengikuti beberapa ajang bergengsi hingga membuahkan hasil berupa prestasi dalam menciptakan karya desain batik.

Sunoto sudah mulai melakoni usaha batik semenjak remaja ini mengaku, dengan membatik inspirasi yang di tuliskan di atas kain batik dengan guratan gambar maupun motif menggunakan cairan malam memunculkan kebanggan tersendiri, sehingga kreatifitas wajib untuk terus di gali dan selalu di tuangkan dalam karyanya untuk terus menemukan motif batik terbaru.

“Saya sering mengikuti lomba desain batik di Jogjakarta, Solo. Dan Alhamdulillah dalam ajang loba desain batik Kabupaten Pekalongan saya meraih juara tiga,” ungkapnya.

Batik Cirebon - Pria berambut cepak ini mengatakan, menciptakan karya dalam ajang lomba yang di ikuti oleh puluhan desainer batik di nusantara dengan karyanya “Batik Piring Pekalongan”, batik tersebut menggambarkan kisah sejarah kabupaten Pekalongan yang memiliki banyak unsur batik yang tertuang dalam karyanya. Hasilnya, “Batik Piring Pekalongan” mampu merebut hati dewan juri.

“Batik Piring Pekalongan banyak tercover unsur sejarah, seperti perjalanan Belanda, Portugis, Jepang yang tercakup dalam batik itu menjadi ide saya. Harapannya Pekalongan akan mempunyai motif batik sendiri, yang dapat dipatenkan menjadikan ciri khas batik milik Pekalongan,” tegasnya.

Batik Cirebon - Di tengah dominasi batik printing, upaya untuk tetap melestarikan batik tulis memiliki kekuatan tersendiri. Batik tulis mempunyai kekuatan tidak akan mudah di tiru, tentu saja akan berdampak pada kelangsungan perusahaan yang akan tetap mampu bertahan pada kondisi tersebut, yakni dengan terus berinovasi menciptakan desain batik terbaru yang mempunyai nilai seni tinggi.

“Ibarat sniper atau penembak jitu kita harus tahu sasaran bidik yang dilakukan pasaran batik printing yang mudah ditiru, ketika motif tertentu tengah laris di pasaran. Sehingga ciri khas batik perlu terus digali dan dikembangkan di Pekalongan,” ungkap  pria yang mengeluti bisnis batik sutra dari tahun 1992 ini yang pernah menjuarai beberapa lomba desain batik di beberapa kota. ( Batik Cirebon )

0 komentar:

Posting Komentar