Banner

Jumat, 31 Oktober 2014

Batik Cirebon - Mengenal Batik Khas Kabupaten Tangerang

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Ragam batik di Indonesia begitu kaya. Kalau dilihat kembali, Provinsi Banten juga memiliki karya batik nan indah. Kalau selama ini yang baru dikenal hanya batik Cirebon atau pun Tangerang Selatan, maka tak ada salahnya berkenalan dengan batik dari Kabupaten Tangerang, salah satu kabupaten yang juga terdapat di Provinsi Banten.
"Saat ini kami (perajin batik) baru mengeksplorasi dua motif batik yaitu wareng dan kacang," ujar Ketua UMKM Kabupaten Tangerang, Sri Maryanti saat ditemui di Gebyar Wisata Banten 2014, Minggu (26/10/2014).
Sri lantas memperlihatkan beberapa kain batik dengan dua motif yang disebutkannya. Kedua motif batik tersebut memiliki warna dengan nuansa gelap dan motif diagonal.
"Dua batik ini memiliki filosofi yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat yang menetap di Kabupaten Tangerang," tambahnya.
Menurut Sri, kacang merupakan tanaman yang kerap kali ditemui pada tiap halaman rumah di Kabupaten Tangerang yang kebetulan memiliki jenis tanah yang gembur. Sedangkan wareng berarti galak. Biasa disematkan pada ayam jantan. "Ayam wareng atau ayam galak juga menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang yang dulunya suka mengadu ayam," terangnya kembali.
Sayang, menurut Sri, motif-motif yang dihasilkan oleh perajin batik Kabupaten Tangerang belum terlalu beragam. "Saat ini mungkin hanya dua motif, mungkin ke depannya bisa bertambah dan juga mungkin dapat berubah karena memang belum dipatenkan," ungkapnya.
Belum adanya hak paten memang menjadi kendala yang membatasi Kabupaten Tangerang untuk mengeksplorasi lebih dalam lagi batik sebagai identitas. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Pariwisata Disporabudpar, Murtasiah.
"Untuk urusan ekonomi kreatif, kami memang masih dalam tahap membangun. Batik pun belum dipatenkan karena motif Kabupaten Tangerang masih dinilai mirip dengan batik mataram, walaupun kalau dilihat lebih seksama tentu sangat berbeda. Perlu sinergi beberapa pihak untuk dapat hak paten," katanya.
Walaupun begitu, pengrajin batik di sana tetap menggali identitasnya dengan tetap mengeksplorasi ciri khas Kabupaten Tangerang yang dapat dijadikan motif batik.
"Sebenarnya tak hanya batik yang kami angkat, dari dulu Kabupaten Tangerang juga dikenal dengan kerajinan tas berbahan dasar reptil. Ini akan terus kami lestarikan. Kalau batik juga kami akan gali terus hingga nanti dapat kami patenkan motif yang tepat," tutup Sri.(batik Cirebon)

Kamis, 30 Oktober 2014

Batik Cirebon - Monumen Batik Yogyakarta Kerap Jadi Sasaran Vandalisme

batik cirebon
batik cirebon
Batik Cirebon - Monumen Batik di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta kerap menjadi sasaran vandalisme oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga kaca yang menutup kain batik di monumen kerap pecah.
"Kami sebenarnya sudah melakukan pengawasan secara rutin, namun terkadang kaca penutup monumen sudah ditemukan pecah sehingga harus dilakukan perbaikan secara rutin," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh, di Yogyakarta, Rabu (29/10).
Selain kaca penutup kain batik yang kerap ditemukan pecah, kawasan Monumen Batik tersebut juga sering dijadikan tempat buang air kecil sehingga berbau pesing dan mengganggu wisatawan yang berada di lokasi tersebut.
Syarif berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak melakukan berbagai kegiatan yang dapat merusak dan mengganggu keindahan kawasan yang menjadi ikon wisata Kota Yogyakarta itu, apalagi monumen tersebut terletak tidak jauh dari Gedung Agung.
Sementara itu, Kepala Seksi Tata Perkotaan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, Wahyu Setyowati, mengatakan, pada tahun ini kembali melakukan kegiatan pemeliharaan Monumen Batik untuk memperbaiki beberapa kerusakan.
"Perawatan selalu dilakukan setiap tahun. Ada saja kaca yang pecah sehingga harus diganti dengan yang baru. Tahun ini, kaca diganti dari jenis akrilik," katanya.
Batik Cirebon - Di kawasan monumen tersebut terdapat enam titik monumen yang di bagian bawahnya digunakan untuk menampilkan berbagai jenis batik khas Yogyakarta.
"Anggaran pemeliharaan tahun ini adalah sekitar Rp 50 miliar. Pemeliharaan hanya untuk memperbaiki bagian yang rusak, tidak ada penambahan baru," katanya yang berharap kegiatan pemeliharaan bisa diselesaikan pertengahan November.
Pembangunan Monumen Batik di Kota Yogyakarta tersebut dicanangkan bertepatan dengan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Monumen tersebut diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia bahwa batik adalah budaya asli milik bangsa Indonesia, sekaligus memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk semakin mencintai dan membanggakan batik.(batik cirebon)

Rabu, 29 Oktober 2014

Batik Cirebon - Kemdikbud Akan Segera Membangun Museum Batik

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman akan segera membangun Museum Batik Indonesia yang terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Pembangunan fisik direncanakan dilakukan pada 2015 setelah proses pembuatan master plan dan Detail Engineering Detail (DED) Museum Batik Indonesia selesai dikerjakan hingga akhir tahun ini.
“ Mengapa perlu di bangun museum batik ? “. Kita tentu menyadari bahwa perlunya tempat untuk memberikan informasi mengenai batik di masyarakat, dan pastinya tempat itu harus memberikan informasi lengkap tentang batik, museum adalah jawaban yang tepat. Museum akan sangat mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang batik. Layaknya sanggar pembatikan, musem batik juga seharusnya memberikan fasilitas belajar menulis batik, sesuai temanya “edukasi batik”.
Batik Cirebon - Memang saat ini sudah banyak museum batik di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta juga Yogyakarta. Namun, Indonesia perlu memiliki tonggak penting dalam perbatikan yang nantinya akan menjadi tempat yang seharusnya paling lengkap, paling bisa memberikan informasi akurat, dan bisa menjadi “rujukan” bagi mereka yang ingin mengetahui batik lebih dalam. Di dalam museum batik, juga harus di sediakan para ahli pembatik.
Selain itu, World Craft Council atau Dewan Kerajinan Dunia tengah menyeleksi sejumlah kota untuk di nobatkan sebagai Kota Batik Klasik. Yogyakarta salah satunya yang masuk nominasi sebagai Kota Batik Klasik. Seleksi ini melibatkan beberapa kota di Asia. Edrix Wong, Wakil Presiden WCC wilayah Asia menyatakan bahwa riset dan seleksi sudah dilakukan sejak bulan Maret lalu. Dia menjelaskan, identifikasi dan seleksi kota klasik batik dilakukan dengan melihat sejumlah faktor. Misalnya sejarah, perkembangan industri, ekonomi, dan sosial.
Dengan demikian, Yogya di rasa tepat di pilih sebagai tempat untuk pusat museum Batik Indonesia. Yogya yang memiliki nilai historis tinggi dan kehidupannya yang masih tradisional. Di Kota ini pun jumlah pariwisatanya terbilang tinggi, bukan tidak mungkin, museum Batik Indonesia menjadi tujuan wisata baru di Yogyakarta. (Batik Cirebon)

Senin, 27 Oktober 2014

Batik Cirebon - Cukup di Drapping, Batik dan Brokat Tampil Cantik

Batik Cirebon
Batik Cirebon - Batik yang dibuat khusus dengan motif yang disesuaikan dengan bahan brokat karya Embran Nawawi tampil sebagai busana cantik hanya dengan cara drapping. Embran sengaja menggandeng perancang Denny Darmawan untuk mengolah batik karyanya dengan cara drapping itu.
Empat model pada Selasa (28/10/2014) sore itu mengenakan busana dari bahan batik dan brokat di hadapan para tamu undangan di Artotel Surabaya. Secara bergantian para model menunjukkan busana dan pola drapping yang dikenakan dengan memutar badan di hadapan tamu undangan yang duduk di meja-meja hidangan.
Batik Cirebon - Keempat busana yang dikenakan masing-masing memiliki perbedaan pola lipatan dan letak smoke. Mesi sama-sama berasal dari bahan batik dan brokat yang sama tapi peletakan titik center point dari masing-masing busana bisa menghadirkan gaya berbeda.
Denny Darmawan yang digandeng Embran untuk mendesain teknik drapping dari batik-brokat menjelaskan teknik drapping akan sangat membantu bagi penyuka batik yang suka bergonta-ganti model pakaian. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit sebuah busana batik baru sudah bisa tercipta hanya dengan mencubit, mengikat, atau memberi tusukan jarum sedikit.
“Ini saya mengangkat tema flower dengan konsep gaun malam. Tinggal menentukan di mana center pointnya, di pinggang? di dada? Lalu saya buat smoke, bikin bunga di center pointnya dengan menonjolkan motif batiknya,” terang Deny.
Di tiga busana yang ditunjukkan Deny lebih mengekspose smoke atau bentukan seperti bunga mekar dari bahan kain batik. Tapi satu busana, smoke dibuat dengan menonjolkan kain brokat. Lipatan-lipatan yang dibuat secara sederhana tetap diatur sedemikian rupa agar motif batik lebih terekspos. (Batik Cirebon)

Minggu, 26 Oktober 2014

Batik Cirebon - Perkaya Batik Dengan Kreasi Baru Anak Muda

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon – Batik, siapa yang tidak kenal dengan batik. Kain yang eksotis dengan motif nan khas ini kian populer di tengah modernisasi. Berbagai kalangan banyak yang menggandrungi batik ini. Bahkan ada juga batik yang di pakai untuk berbagai acara. Dalam perkembangannya pun, motif batik mulai di buat mengikuti berbagai pola yang lebih beragam, dan tentunya sesuai dengan keinginan pasar.
Batik yang di anggap tradisional, kini bisa di anggap modern. Cara membuat polanya yang dulu secara manual, dengan teknologi dan sains pembuatan pola batik bisa lebih cepat dengan aplikasi komputer.
Siapa lagi kalau bukan anak muda yang akan terus mengkreasikan batik. Jika di lihat dari sisi Sumber Daya Manusia, Indonesia memiliki populasi Sumber Daya Manusia yang sangat besar potensi dan kreatifitasnya, baik dari seni murni maupun seni terapan, dan mempunya seni batik yang bernilai tinggi.
Sudah saatnya, bukan hanya pengrajin / pengusaha batik yang memperjuangkan batik. Generasi muda kreatif Indonesia dengan potensi, wawasan serta semangat tingginya, saatnya mendukung Batik dari apa yang terdekat, dan apa yang bisa dilakukan.
Penerapan teknologi komputer dalam batik bisa memperkaya motif warisan budaya asli Indonesia ini. Perangkat lunak tersebut bahkan bisa menciptakan desain batik baru yang lebih menarik sesuai selera pasar. Denga sudah majunya teknologi dan pendidikan IT di Indonesia, sudah banyak programmer yang mampu membuat software batik. Dunia terus berkembang, begitu pula dengan batik.
Dulu, batik dilukis dengan tangan secara tradisional atau dicap. Sekarang, desain batik bisa dilakukan dengan komputer. Perkembangan teknologi ini memungkinkan pembuatan motif batik dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit sekalipun. Motif Batik Trusmi Batik Cirebon misalkan yang terkenal eksotis.
Dengan teknologi tersebut, anak muda yang tadinya malas untuk belajar membatik, karena sulit menciptakan motif secara manual, dengan bantuan komputer beserta softwarenya akan lebih membantu. Maka dari situ muncul semangat dan desain motif-motif baru yang akan populer di Indonesia. Membatik memang budaya yang fleksibel mengikuti zaman, dan siapapun mudah untuk mempelajarinya. (batik cirebon)

Sabtu, 25 Oktober 2014

Batik Cirebon - Melihat Geliat Batik di Beberapa Daerah di DIJ

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - PERAJIN batik di Kabupaten Kulonprogo semakin kreatif. Tak hanya berhasil men-ciptakan motif batik geblek renteng dan motif batik tradisional lainnya, beberapa perajin kini di Kota Binangun itu sudah mulai berani mengeksplorasi ide mem-buat motif batik abstrak dan kontemporer.
Salah satunya adalah Suyono Sugondo, 50, warga Bleberan RT 45 RW 22, Desa Ba-laran, Kecamatan Galur, Kulonprogo. Ia telah menciptakan motif batik yang ber-tema NKRI, yang di antaranya dibuat khusus untuk kado Jokowi yang baru dilantik sebagai Presiden RI periode 2014-2019 , sama hal nya juga seniman batik cirebon yang memberikan hadiah khusus berupa pesan-pesan Jokowi di ilustrasikan melalui karya batiknya.
Sekilas batik itu seperti tumpahan atau cipratan tinta yang tidak sengaja membentuk bermotif, beberapa di antaranya mem-betuk gugusan pulau, sehingga lebih mirip seperti peta. Namun cantiknya, semua di-kemas secara proporsional, sehingga ter-kesan menjadi sebuah batik yang khas dan elegan.
“Itulah batik abstrak atau kontem-porer,” ujar Gondo, sapaan akrab Suyono Sugondo saat ditemui di stan Manunggal Fair atau Kulonprogo Expo 2014. Tidak hanya indah dilihat, setiap batik yang diciptakan cukup tematik dan me-ngan dung pesan yang jelas.
Beberapa lembar batik juga diciptakan khusus untuk Presiden Jokowi, maka motif yang disajikan sengaja dibuat melalui pengamatan khusus mantan Wali Kota Solo dan mantan Gu-bernur DKI Jakarta itu.
“Saya sengaja membuat motif yang sepesial untuk Jokowi, sedikitnya ada empat motif yang saya buat, pertama motif Sentra Maritim, NKRI, Persatuan Indo-nesia dan Kedaulatan Indonesia,” tandas Gondo.
Diceritakan, keempat motif tersebut didominasi dengan gambar kepulauan. Yang mem-bedakan adalah beberapa motif tambahan dan sentuhan warna. Semisal motif Sentra Maritim, gugusan pulau dipadupadankan dengan laut dan latar belakang kapal layar kecil. Berikutnya motif NKRI memunculkan warna khas khatulistiwa.
“Motif Persatuan Indonesia didominasi salam tiga jari milik Jokowi, sementara motif Kedaulatan NKRI meliputi gugusan pulau dengan garis kotak kotak sebagai idiom teritori,” tandasnya. Menurut Gondo, warna yang digunakan juga dieksplore sesuai dengan batik yang sering dikenakan Jokowi, dan semua itu juga hasil pengamatan sebelum batik untuk Jokowi itu dibuat.
”Warna dominan untuk batik sepesial Jokowi yakni me-rah marun, hijau, cokelat dan biru gelap. Pilihan semua warna itu juga hasil pengamatan yang berkaitan dengan Jokowi selama ini,” ujarnya. Disinggung kenapa batik un-tuk Jokowi, Gondo mengungkapkan, sebagai masyarakat awam yang senang dengan batik, ia melihat Jokowi sebagai sosok yang merakyat, namun pembe-rani.
“Ia bukan dari kasta pen-guasa dan tokoh elite politik di negeri ini, dan saya menilai ia menjadi warna tersendiri dalam sejarah bangsa, khususnya di blantika perpolitikan Indonesia,” ucapnya. Gondo melanjutkan, semua ba tik sepsial untuk Jokowi  itu ren cana akan dikirim ke Jokowi pada 10 Oktober lalu, namun be berapa di antaranya telanjur laku dibeli oleh pecinta batik dari Kuala Lumpur.
“Ceritanya ada peminat batik dari Malaysia datang langsung menemui saya dan tertarik de-ngan 12 lembar kain batik bua-tan saya. Ia tertarik dengan mo-tif Persatuan Indonesia yang khas dengan goresan salam tiga jari. Sehingga yang rencananya mau dikirim untuk Jokowi, malah saya jual.
Mungkin besok kalau sudah jadi lagi, akan saya kirimkan sebagai kado untuk Jokowi,” im-buhnya. Dijelaskan Gondo, batik abstrak atau kontemporer sengaja di-buat keluar dari pakem. Semua dibuat dengan hand made, se-hingga satu kain batik hanya dihasilkan satu corak dan satu warna.
Tidak bisa digandakan, karena ide yang keluar saat itu tidak akan bisa dibuat sama oleh perajinnya. “Untuk batik kontemporer ini, tidak ada batik printing atau cap. Dan saya optimistis, batik kontemporer ini bisa menjadi ikon baru di Kulonprogo sebagai sentra sandang nasional berbasis batik,” katanya.
Batik kontemporer membu-tuhkan sentuhan seni, sehingga motif yang dihasilkan tetap indah dilihat. “Butuh eksplorasi, im-profisasi dan motif kreasi baru. Semu itu merupakan ruh atau genre batik kontemporer,” tan-dasnya.
Di Kulonprogo batik kontemporer sudah mulai diproduksi secara bertahap di Sanggar Batik Sekar Batu di Kecamatan Galur. Ada belasan perajin yang menekuni batik kontemporer ini, seperti di Desa Sambungan, Mendiro, dan Gunungrejo di Kecamatan Lendah.
Para perajin berharap, dengan kebebasan beride dan menuang-kan kreativitas, bisa menambah semarak dan menciptakan pelu-ang pasar yang lebih menjanjikan di Kulonprogo.(batik Cirebon)

Kamis, 23 Oktober 2014

Pesan Untuk Sang Presiden Baru Karya Seniman Batik Cirebon

batik cirebon
Batik Cirebon

Batik Cirebon – Katura, seorang seniman batik asal Cirebon, Jawa Barat, menyampaikan pesan bagi pasangan presiden dan wakil presiden Jokowi-JK melalui guratan batik. Di atas selembar kain, Katura mengingatkan Jokowi-JK untuk memenuhi janji-janji mereka.
Dia membutuhkan waktu tiga hari untuk mendesain batik gunungan yang mengandung gambaran utuh tentang Jokowi-JK.
“Dalam pewayangan, gunungan merupakan pertanda dimulainya pentas,” ungkap Katura di galerinya, Jalan Buyut Trusmi, Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Senin (20/10/2014).
Batik Cirebon - Batik seluas 2,1×1,1 meter persegi buatannya itu merepresentasikan awal pentas Jokowi-JK di kancah politik Indonesia.
Gunungan juga melukiskan alam semesta Indonesia dengan kekayaan flora dan faunanya. Sosok Ganesha yang sakral dalam pewayangan juga dilukiskan di bagian tengah gunungan.
Dari empat gambar tangan, dua di antaranya tampak tengah memikul. Gambar itu menunjukkan Ganesha tengah menyangga bumi. Menurut Katura, gambaran itu merepresentasikan bagaimana pemimpin sebagai penyangga negara harus kuat sehingga tak goyah saat diterpa gempa atau guncangan.
Di atas sekitar gunungan, Katura menambahkan motif dahan dengan dedaunan. Hal yang unik, pada dahan tersebut terdapat tikus-tikus dengan lembaran uang pada moncongnya. Bagian itu menyiratkan gambaran problematika bangsa berupa korupsi.
Di bagian bawah kain, tepat di bawah tulisan Jokowi-JK, tergurat tulisan lain yang diartikan Katura secara khusus. Dari filosofi Jawa, dia memecah setiap kata Jokowi-JK menjadi pesan singkat sarat makna, yakni ojo koyo wingi-wingi (jangan seperti sebelumnya) sebagai kepanjangan Jokowi, serta “Jujur Kerja” keras sebagai kepanjangan JK.
Pria yang juga pernah membuat batik bermakna saat pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono lima tahun lalu itu berpesan agar Jokowi-JK tak melupakan janji. Apalagi, selama ini ekspektasi rakyat atas kinerja mereka terbilang tinggi. Terkadang, lanjut dia, realisasi tak sesuai ekspektasi. Karena itu, Jokowi diharapkan belajar dari kekurangan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Secara keseluruhan, batik gunungan penuh makna itu berlatar warna abu-abu. Latar warna ini pun tak lepas dari makna.
“Indonesia hingga kini masih samar-samar. Pemimpin baru ini mau membawa ke mana, itu masih ditunggu,” cetusnya.
Katura menegaskan, batik tersebut dibuat tidak bermuatan tendensi apa pun. Dia juga meyakinkan belum pernah bertemu langsung dengan Jokowi.
“Kalau ada yang mau beli dengan harga berapa pun saya kasih,” tandas pebatik yang hasil karyanya sudah diekspor ke Jepang itu. (batik cirebon)

Rabu, 22 Oktober 2014

Batik Cirebon - Perempuan Bisa Lebih Mandiri dengan Membatik

Batik Cirebon - Semua orang di Indonesia pasti tahu batik dari motif atau coraknya, namun tak banyak yang tahu batik secara mendalam. Sehingga banyak orang yang sulit membedakan mana batik tulis yang menggunakan canting atau mana batik gabungan cap, printing maupun tulis. Mayoritas pembatik di Indonesia adalah berjenis kelamin perempuan, karena perempuan di percaya lebih teliti dan sabar dalam menggoreskan cantingnya ke kain batik, namun bukan berarti tidak ada laki-laki penulis batik, ada namun jumlahnya sedikit.
Batik Cirebon
Perempuan Bisa Lebih Mandiri dengan Membatik
Batik Cirebon - Di Indonesia kebanyakan, laki-laki atau seorang suami tidak menyukai seorang perempuan yang mandiri. Mereka lebih suka, perempuan yang hanya menjadi ibu rumah tangga saja, tanpa ada kegiatan lain. Mereka berpandangan bahwa hanya seorang laki-laki saja yang bekerja. Padahal, di negara-negara maju perempuan lebih mandiri, dan sudah pasti mereka mempunyai kendali atas hidupnya sendiri. Mengingat di Indonesia yang negaranya masih berkembang, tidak selamanya perempuan bergantung pada orang lain. Kecuali jika semua laki-laki di Indonesia sudah kaya dan mapan. Namun bukan berarti perempuan melupakan kodratatnya dan emansipasi yang berlebihan, namun disini lebih di tekankan agar perempuan tidak selalu mengandalkan orang lain.
Di artikel ini di berikan contoh, bahwa perempuan bisa lebih mandiri dengan membatik. Dengan kelebihannya yang teliti, perempuan bisa berperan di berbagai hal dalam membatik. Mulai dari mendesign pola atau menggoreskan cantingnya. Dengan daya imajinasinya yang kreatif, perempuan bisa membuat pola yang indah. Di sini tentu saja, pemerintah bisa berperan sebagai pembentuk organisasi pemberdayaan perempuan. Banyak sisi positif yang bisa di ambil dari situ. Dengan demikian sentra pengrajin batik di daerah-daerah akan semakin berkembang. Asalkan pemerintah mau membantu mempromosikan. Dan beruntung juga di Indonesia banyak pengusaha-pengusaha batik, batik trusmi Cirebon misalkan. Desa batik yang sudah sangat terkenal ini mampu memberdayakan warga-warga sekitarnya. Para pengrajin bisa memanfaatkan, karyanya untuk di jual atau di salurkan ke pengusaha-pengusaha ini, tapi tentu saja harus dengan quality control yang baik. Dengan demikian, para perempuan bisa mengisi waktunya sambil membatik, dan lebih baiknya lagi menghasilkan.(batik cirebon)

Selasa, 21 Oktober 2014

Makin Menarik Dengan Menggunakan Kemeja Batik Cirebon

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Kemeja batik umumnya sering identik dengan kemeja gombrang yang di pakai dengan cara di keluarkan atau di masukkan k celana. Dengan koleksi yang paling barunya, Batik Trusmi (Batik Cirebon) menyodorkan batik yang naik kelas dan lebih modern di Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon.
Dahulu kemeja batik berukuran gombrang, maka dari itu banyak yang menilai bahwa batik hanya cocok untuk orang tua saja. Dulu, kepopuleran mengenakan batik yang di masukkan ke dalam celana di publish oleh Alm. Mas Iwan Tirta. Namun kini dengan sedikit sentuhan modern batik lebih ngepas di badan, atau dalam istilahnya modernnya ‘slim-fit’. Sehingga batik pun cocok di pakai untuk berbagai usia.
Batik Cirebon jauh berbeda dengan kemeja batik yang banyak di jumpai di pasaran, yaitu dengan ukuran gombrang dan terlihat ke-tuaan. Batik Trusmi Cirebon menampilkan koleksinya dengan sentuhan seni dan filosofis batik yang modern. Beberapa contoh batik trusmi bisa di lihat ketika para model berlenggok pada acara karnval Batik Trusmi Sejuta Pesona Indonesia. Beberapa dari mereka juga ada yang mengenakan scarf batik. Bahkan batik bisa terkesan ‘ke-eropaan’.
Ini adalah upaya untuk melakukan 'leverage' terhadap kemeja batik itu sendiri. Maksudnya, dia ingin menghapus citra kemeja batik gombrong tanpa ukuran yang pas sebagai satu kewajaran. Artinya, standar baru kemeja batik dengan ukuran yang memeluk tubuh—atau bahkan ketat—kini harus memasuki era kejayaannya.
Ada beberapa motif yang menjadi benang merah koleksi Batik Trusmi ini. Salah satunya yaitu mega mendung. Mega mendung memang batik ciri khas dari Batik Cirebon. Dari kain batik megamendung ini dapat di ubah ke berbagai kerajinan batik maupun baju batik.
Batik memang merupakan fashion yang fleksibel. Batik di nilai mampu mengikuti perkembangan zaman. Kain batik memang kain tradisional. Namun jika di sentuh dengan sentuhan inovatif batik akan terlihat sangat modern dan cocok di pakai berbagai usia. Bahkan dengan lilitan scarf yang cocok trend fashion batik tidak kalah dengan luar negeri.

Minggu, 19 Oktober 2014

Batik Cirebon - Atasi Stress , Aktris Ini Mempunyai Ritual Cium Batik

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Ayu Dyah Pasha mengaku sering dilanda stress akibat kegiatannya yang padat. Apalagi, Ayu sedang sibuk membina Putra Putri Batik 2014 yang memiliki 5000 peserta. Namun, aktris berusia 50 tahun itu punya cara tersendiri, untuk menghilangkan stres.
“Karena saya hidup cinta batik. Salah satu cara ngilangin stres itu adalah memajang kain batik, manjangin dan cium, bau kain batik itu kan khas, nah itu bisa menetralisir, stres hilang,” kata Ayu seperti yang dilansir Nyata (Jawa Pos Group).
Ayu memang sangat mencintai batik. Menurut ketua Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN) itu, dirinya sudah tidak bisa dipisahkan dari batik. “Buat saya batik itu menjadi filosofi kehidupan. Menjadi bagian kehidupan yang sudah tidak bisa dipisahkan. Batik itu soulmate saya,” katanya.
Batik Cirebon - Ayu kagum dengan antusias para peserta yang ingin memperkenalkan batik daerah masing-masing. Di ajang kontes yang ke-4 itu, banyak juga peserta dari kawasan Indonesia Timur. “Semakin tahun antusiasme peserta Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara makin meningkat. Apalagi di luar dugaan peserta dari timur. Mereka antusias sekali mengikuti ajang ini,” katanya.
Ayu juga rela melepas pekerjaannya sebagai pemain sinetron untuk mengurus Putra Putri Batik-nya. “Kami ingin batik menjadi trend, dan pemuda juga merasa bangga dengan batik,” katanya.
Pada Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2014 terpilih Juara 1 diaih Garuda Cakti (Surabaya) dan Nina Jane (Jakarta). Sementara Juara 2 diraih Adrianus Sandy (Jakarta) dan Fransisca Oky (Solo). Juara 3 diraih Gusti Made (Denpasar) dan Cindy Herlin (Jakarta). “Saya bangga dengan anak-anak Indonesia suka dengan batik,” katanya.(ratih) (batik cirebon)

Sabtu, 18 Oktober 2014

Batik Cirebon - Pewarna Batik Alami dipakai di Kalimantan

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) membuat pewarna batik alami dari buah mangrove. Ini merupakan solusi atas pencemaran lingkungan akibat penggunaan pewarna sintetis pada industri batik.
Menurut Ketua Pusat Studi Zat Pewarna UNS Paryanto, pewarna alami ini sudah diujicobakan pada batik khas Bontang, Kalimantan Timur. Dia berharap, inovasi ini bisa diterima secara luas, terlebih lagi kota Solo adalah sentra industri batik yang sangat besar.
"Sebagian produsen batik di Solo dan sekitarnya mulai memperkenalkan produk batik dengan pewarna alam. Misalnya di Boyolali, sudah mulai  mengembangkan  warna alam dari kesumba, di bawah bimbingan UNS," papar Paryanto, di Solo Jawa Tengah.
Batik Cirebon - Paryanto menjelaskan, pihaknya juga melakukan pembinaan dalam pengembangan inovasi pewarna batik dari buah mangrove ini di Bontang, Kalimantan Timur. Di sana ada batik Etam yang sampai saat ini memproduksi batik dengan warna alami dari mangrove jenis Rhizopora Mucranata.
Proyek pembuatan pewarna alami dari mangrove ini melibatkan tiga mahasiswa Teknik Kimia UNS angkatan 2010. Mereka adalah Amirza Rahmana Prabowo, Jagis Rama Wijaya dan Josita Kusumadewi.
Ketiganya tertarik meneliti mangrove ketika praktik di Bontang, Kalimantan Timur, dan melihat persediaan buah ini begitu melimpah. Diperkirakan, Indonesia menjadi rumah bagi sekira 64 spesies mangrove.
Pewarna batik alami ini memang harus terus di kembangkan. Melihat penggunaan pewarna batik sintetis sudah begitu mengkhawatirkan. Limbah yang di hasilkan oleh pewarna sintetis ini cukup merusak lingkungan. Di tengah perkembangan batik yang sangat pesat ini, penggunaan pewarna sintetis akan semakin banyak dan limbah pun bisa saja semakin bertambah banyak dan semakin mencemari lingkungan.
Kontribusi mahasiswa UNS ini sangat bagus, mereka masih sangat muda namun kontribusinya sangat baik. Walau bagaimanapun, pewarna alam akan lebih di hargai oleh alam. Dan hasil limbahnya pun tidak begitu mencemari lingkungan. Perlu adanya inovasi-inovasi baru dari mahasiswa-mahasiswa di Indonesia untuk terus mengembangkan batik. Baik dari segi pewarna maupun dari segi design yang terus perlu di perbaharui agar peremajaan batik tetap hidup tidak di makan waktu. (batik cirebon)

Jumat, 17 Oktober 2014

Batik Cirebon - Di Masa SBY Batik, Angklung dan Keris Diakui UNESCO

SBY dan Istri
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong rakyat Indonesia ikut aktif mewartakan keunggulan budaya Nusantara kepada dunia. Hasilnya, sejumlah budaya Indonesia mendapat pengakuan internasional termasuk juga Batik Cirebon.
"Semua harus jadi duta bangsa. Wartakan kepada dunia tentang keindahan, keunikan dan kekhasan Indonesia," seru Presiden SBY saat membuka Word Summit Batik di JCC, Senayan, Jakarta (28/9/2011) silam.
SBY mengaku sangat suka memakai batik, termasuk saat bertemu dengan para pemimpin negara sahabat. Menurutnya, batik dapat digunakan sebagai sarana berdiplomasi.
"Letakkan batik sebagai sarana untuk diplomasi dan membangun persahabatan dengan negara sahabat. Meski batik ada di banyak negara, tapi batik Indonesia khas dan indah. Saat bangsa lain ingat batik, maka dia ingat Indonesia ," ucapnya SBY.
"Amerika dikenal dengan Coca Cola dan Hollywood. Turki dengan Blue Mosque. Singapura dengan logo singa. Indonesia punya banyak yang khas. Ada keris, wayang, batik, angklung, Raja Ampat, Toba, Borobudur, kopi luwak, nasi goreng dan ratusan lagi," sambungnya.
Di masa pemerintahan SBY, pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang dikutip detikcom pada Jumat (17/10/2014), pengakuan UNESCO terhadap hasil karya budaya bangsa diberikan untuk Keris (2005), Batik (2009), dan Angklung (2010) sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Selain itu, Tari Saman diakui pada tahun 2011 dan Noken pada tahun 2012 sebagai Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding. Lanskap Budaya Bali (Subak) juga diakui sebagai World Cultural Heritage pada tahun 2012. Presiden SBY selanjutnya menggagas World Culture Forum di Bali pada tahun 2013 untuk meningkatkan peran Indonesia dalam diplomasi kebudayaan di dunia internasional. Forum tersebut
menghasilkan ‘Bali Promise’ yang menyerukan pada negara/pemerintah di dunia untuk berkomitmen agar mengintegrasikan budaya dalam agenda pembangunan yang Berkelanjutan pasca 2015. (batik cirebon)

Kamis, 16 Oktober 2014

Batik Cirebon – Tampil Cantik dengan Scarf Batik

batik cirebon
batik cirebon
Batik Cirebon - Scarf sudah menjadi aksesoris yang tidak lagi di jadikan sebagai pelengkap pakaian saja. Namun, dengan teknik lipatan yang tepat dan tentu saja perpaduan warna yang cocok, srarf bias menjadi hiasan yang lebih memperindah gaya berbusana seseorang.
Beberapa praktisi fashion, memperlihatkan teknik melipat scarf di luar pemakaian umum. Pada umumnya, orang hanya menalungkan scarf di leher tanpa teknik lipatan yang indah. Dan terkadang terkesan kurang rapih.
Scarf bukan hanya sebagai pelengkap saja, tapi beberapa orang sudah menjadikan scarf sebagai hiasan utama. Bahkan menjadi penunjang untuk menambah keindahan pakaian.
Batik Cirebon - Syal leher aksesoris fashion penting ditambah kegunaan tertentu mereka cenderung membuat kita semua menghargai ini semua lebih. Sebuah selendang leher dasar tersedia di sejumlah kain bentuk dan bentuk. Seseorang bisa menggunakan ini di hampir setiap saat sepanjang tahun atau bahkan untuk setiap kesempatan khusus. Mereka bahkan bisa menjadi unsur pakaian Anda sendiri profesional serta membuat Anda tampil modis dengan pakaian kasual.
Scarf pun kini semakin beragam, kain batik yang di anggap sebagai kain tradisional kini kain batik di ubah menjadi scarf yang cantik dan bernuansa modern.
Sementara banyak orang akan memakai salah satu aksesoris fashion brilian seluruh tempat dingin untuk menjaga diri dari dingin Anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan citra Anda. Mereka biasanya terikat seluruh leher dalam berbagai gaya yang berarti Anda pasti tidak terbatas untuk mengikat hanya satu teknik tunggal.
Sejumlah teknik yang digunakan dalam mengikat dan mengenakan syal leher akan ditampilkan sebagai berikut :
1. Bow Faux Ini bisa menjadi fantastis untuk yang mengenakan leher terbuka. Memanfaatkan sebuah selendang leher persegi panjang dan mengikat simpul longgar dan menempatkan simpul tertentu di bawah dagu Anda. Pada titik ini mencampur berakhir tepat di belakang leher dan mengambil ini ke depan. Setelah itu posisi ujung syal Anda di dalam simpul longgar agar mereka berakhir dengan cara yang berlawanan lengkap setelah memperketat berakhir sedikit.
2. Knot Hacking Ini biasanya sebuah metode yang relatif mudah olahraga selendang leher Anda namun akan terlihat benar-benar baik dalam pakaian santai atau formal. Lipat syal leher Anda ke dalam satu setengah dan menempatkan ini di seluruh leher Anda. Pergi ke depan dan mengambil ujung dan lulus ini dalam lipatan tengah dan juga sedikit mengencangkan ini di bawah dagu Anda. Anda mungkin dapat memutar bahwa hanya sedikit agar lipatan tengah sebenarnya sedikit ke satu daerah serta memungkinkan ujungnya menjuntai bebas.
Ada banyak metode inventif tambahan untuk mengikat putaran selendang leher. Namun demikian perlu diingat untuk menyesuaikan dengan mode syal Anda sendiri bahkan lebih dengan menggunakan sebuah cincin atau pin syal. Anda mungkin dapat membuat pernyataan fashion dengan hanya mengenakan syal leher teknik khusus khas Anda. (Batik Cirebon)

Selasa, 14 Oktober 2014

Batik Cirebon - Zuckerberg Tak Pakai Sarung Batik di Borobudur

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon — CEO Facebook, Mark Zuckerbeg, sempat singgah di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2014). Di laman Facebook-nya, dia terlihat hanya mengenakan celana pendek, tak sesuai aturan wajib bersarung batik. Kok bisa?
"Seluruh wisatawan yang menikmati sunrise pada Minggu kemarin memang tidak memakai batik khas Borobudur karena memang tidak disediakan," kata Estry, Marketing Hotel Manohara Borobudur Magelang, melalui sambungan telepon, Senin (13/10/2014).
Estry beralasan, sejak dua bulan terakhir terjadi kekurangan batik karena banyak wisatawan membawa pulang kain batik yang mereka kenakan saat naik ke candi. "Seharusnya dikembalikan lagi. Untuk sementara ini kami belum sediakan lagi. Kami sudah pesan hanya saja belum datang," ujar dia.(Estry)
Kain batik, aku Estry, memang wajib dikenakan wisatawan saat naik ke Candi Borobudur. Dia pun mengatakan, ada perbedaan corak batik yang dipakai wisatawan reguler dengan wisatawan khusus paket wisata sunrise.
Batik Cirebon - Untuk paket sunrise, kata Estry, batik hanya disediakan di Hotel Manohara dan warnanya lebih cerah. "Jadi memang tidak ada perlakuan khusus bagi Mark Zuckerberg," ujar dia. Menurut Estry, Zuckerberg pun menikmati matahari terbit dari lantai 10 candi, sebagaimana wisatawan biasa.
Kedatangan Zuckerberg ke Borobudur bahkan Estry akui tak diketahui pengelola wisata candi ini. Tak ada pula permintaan khusus untuk kedatangan bos Facebook ini.
"Biasanya kalau ada tamu khusus, seperti pejabat baik luar negeri atau dalam negeri, ada pemberitahuan sebelumnya, agar kami menyediakan tempat atau area khusus di Candi Borobudur," papar Estry.
"Kami tidak tahu kalau ada Mark Zuckerbeg di antara para wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang ikut paket wisata sunrise kemarin pagi," ujar Estry.
Catatan Hotel Manohara, sebut Estry, ada 165 orang wisatawan mancanegara dan domestik yang menikmati wisata matahari terbit di candi ini pada Minggu sekitar pukul 04.30 WIB hingga pukul 07.00 WIB.Para wisatawan datang melalui beragam jasa agen perjalanan di Magelang dan Yogyakarta. Dari jumlah itu, 153 di antaranya menginap di Hotel Manohara dan selebihnya menginap di Hotel Amanjiwo, hotel mewah di kaki Bukit Menoreh. Zuckerberg diduga menginap di Hotel Amanjiwo.
"Saat mendaftar, semua memakai nama grup masing-masing biro wisata, tidak nama masing-masing wisatawan. Kalau Mr Mark sendiri pakai nama grup Weidner Pty," tutup Estry.(batik cirebon)

Senin, 13 Oktober 2014

Batik Cirebon - Ratusan Pengrajin Batik Tulis Siap Hadapi MEA

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Sebanyak 600 perajin batik tulis di Wukirsari Imogiri, Bantul, Yogyakarta menyatakan siap menghadapi persaingan pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, karena produk tradisional ini memiliki ciri khas tersendiri.
"Kami tidak khawatir akan persaingan pasar bebas nanti, karena kualitas dan batik tulis tradisional yang sulit ditiru produk lainnya," kata perajin Batik Suka Maju Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta, Agus Basuki, di Pameran Trade Expo Indonesia 2014, di Jakarta, Sabtu (11/10/2014).
Ia mengatakan, daerah Wukirsari Imogiri Bantul merupakan daerah sentra batik tulis di Yogyakarta, dan pengerjaan batik tersebut telah dilakukan dari dahulu hingga sekarang. Serta diwariskan secara turun-temurun, sehingga kelestarian membatik tetap lestari.
"Selama ini, pembeli dari luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Afrika dan negara lainnya yang datang membeli langsung hasil batik perajin, sehingga pengrajin tidak perlu khawatir pada pasar bebas nanti," ujarnya.
Saat ini, kata dia, permintaan batik tulis pasar internasional didominasi dari pasar Jepang yang mencapai 100 lembar per bulan, Amerika Serikat 50 lembar per bulan, Afrika sebanyak 50 lembar per bulan, dan Belanda sebanyak 50 lembar per bulan, serta pasar negara lainnya.
"Selama ini, pangsa pasar batik tulis ini dari kalangan ekonomi menengah ke atas, karena harga batik ini cukup tinggi dari Rp300 ribu per lembar hingga Rp10 juta per lembar tergantung jenis motif batik yang diminati konsumen," ujarnya.
Demikian juga, perajin batik tulis Kota Mojokerto, Bu Dar, menyatakan MEA tidak mempengaruhi usahanya yang telah ditekuni secara turun temurun tersebut. "MEA tidak masalah, karena sejak 2000 hingga saat ini pemasaran batik tulis lebih banyak dipasarkan di pasar luar negeri," tambahnya (Bu Dar).
Bahkan sebaliknya, kata dia, diberlakukannya MEA ini malah akan menguntungkan para pengrajin batik tulis, karena pengusaha akan lebih bebas membeli berbagai produk batik tulis yang bermotif unik. Misalnya wayang, sekar jagad, sido asih, wahyu temurun, teripang, Megamendung Batik Cirebon. dan yang lainya .
"Pengerjaan satu helai kain batik tulis bisa mencapai satu hingga dua bulan tergantung motif dan tingkat kesulitan motif tersebut," lanjut dia.
Sementara itu, kata dia, permodalan usaha batik tulis cukup karena bahan baku masih berlimpah dengan harga yang cukup terjangkau.
"Untuk memperoleh modal di perbankan cukup mudah, pihak bank siap memberikan berapapun pinjaman yang dibutuhkan perajin, namun demikian, perajin enggan untuk memanfaatkan akses permodalan dari perbankan tersebut," katanya.
Menurut dia, perajin kurang berminat memanfaatkan akses permodalan di perbankan tersebut karena tidak mau terbebani membayar cicilan pinjaman di bank tersebut.
"Untuk menghasilkan batik tulis yang berkualitas, perajin perlu suasana hati, pikiran yang tenang, jika perajin diburu utang tentu hasil batik kurang baik," pungkasnya. (batik cirebon)

Minggu, 12 Oktober 2014

Batik Cirebon - Batik Klasik Cirebonan Diminati Turis Jepang

Batik Cirebon
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Para perajin batik di daerah Pantura, Kabupaten Cirebon mengaku batik tulis tradisional
motif klasik Cirebonan cukup diminati oleh turis asal Jepang.
Haryono, salah seorang perajin batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kepada
wartawan di Cirebon, Minggu, mengatakan, batik klasik dengan motif khas Cirebon cukup diminati oleh
turis asal Jepang.
Dikatakannya, berbagai motif batik tulis klasik seperti motif Paksinaga Liman, Megamendung, Patran
Keris, Singa Payung, Singa Barong, dipesan turis Jepang untuk dijadikan bahan pakain model Kimono.
Menurut dia, permintaan batik tulis klasik tersebut cukup menggairahkan, karena kain batik cirebon tersebut
semakin diminati oleh turis Jepang, Singapura, Taiwan, dan Eropa. Dalam satu pekan bisa terjual 90
lembar kain batik.
"Batik klasik Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, membutuhkan
keahlian khusus untuk mengerjakannya," kata dia.
Batik Cirebon - Cirebon merupakan daerah penghasil batik yang memiliki motif unik dan khas. Yang harus dipertahankan
sehingga mampu bersaing dan diminati oleh pasar ekspor seperti Singapura dan Eropa.
Sementara itu Akiko salah seorang turis asal Jepang mengaku motif batik klasik khas Cirebon memiliki
gambat menarik, meski perpaduan warna cukup sederhana.
Ia mengatakan, bahan batik klasik cocok sebagai kain khas Jepang kimono, selain lembut dan halus bisa
dikenakan saat musim panas.
Akiko membeli tiga kain batik untuk dibawa pulang.(batik cirebon)

Sabtu, 11 Oktober 2014

Batik Cirebon - Pengusaha Batik Siap Hadapi MEA

Batik Cirebon Batik Indonesia
Pengusaha Batik Siap Hadapi MEA
Batik Cirebon - Lantaran tidak mungkin menolak,  pengusaha batik di  Kota Pekalongan kini telah mempersipakan diri untuk menyambut pasar bebas Masayarakat Ekonomi Asean (MEA). Mereka siap bersaing dengan produk dari negara lain tahun 2015  mendatang.
Salah satu pengusaha batik Haris Riyadi menuturkan, tahun 2015 seluruh produk dan jasa dari negara anggota Asean diperdagangkan bebas tanpa ada hambatan,agar bisa tetap bertahan dan bersaing,  pelaku industri batik dituntut harus bisa  menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, mereka juga harus mampu  lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan produk..“Hal itu tidak bisa ditawar lagi dan harus dihadapi pelaku industry, jika ingin tetap eksis dan maju di kancah globalisasi ”katanya.
Batik Cirebon - Sementara beberapa pengusaha lainya, seperti H Samsudin menuturkan, pasar bebas regional tidak hanya menuntut pelaku usaha saja yang harus kretatif, namun juga pemerintah daerah untuk mempersipakan daya saing pelayanan yang mumpuni.Mengingat akan terjadi persaingan yang ketat dan sehingga pemerintah harus pro aktif melakukan sosialisasi dan promosi tentang produk daerahnya. Selain itu pemerintah dituntut untuk lebih bisa melakukan terobosan  mengembangkan lagi pemasaran produk lokal hingga ke mancanegara. “Apalagi selama ini Pekalongan terkenal dengan produk batiknya yang hebat,”katanya,

Produk Unggulan Batik di Indonesia

Indonesia memiliki banyak produk unggulan batik, di banyak daerah Indonesia merupakan sentra pengrajin turun temurun. Di batik cirebon misalkan, di Cirebon terkenal dengan batik trusmi. Itu yang sebenarnya bisa membuat diferensiasi dengan negara lain. Yang tidak kalah penting lagi, Indonesia harus yakin dengan produk buatannya sendiri. Cinta produk dalam negeri pun sangat penting untuk mengarungi pasar bebas atau di sebut MEA. Karena beberapa orang masih menganggap, produk luar negeri lebih berkualitas, padahal tidak demikian. Maka dari itu, dimulai dari mencintai produk dalam negeri sendiri maka kita membantu perekonomian Indonesia dan membantu produk-produk dalam negeri untuk mampu bersaing di pasar bebas MEA.(batik cirebon)

Kamis, 09 Oktober 2014

Batik Cirebon - Kain Batik, Warisan Budaya Kaya Filosofi

Batik Cirebon
Kain Batik Warisan Budaya Kaya Filosofi
Batik Cirebon - Kain batik merupakan sebuah seni warisan budaya tanah air yang senantiasa melegenda. Kain batik yang telah ada sejak zaman kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara hingga kini masih saja terus menginspirasi orang yang memakainya. Bahkan, kini kain batik telah dipandang sebagai jati diri bangsa yang mampu membuat segan industri fashion dunia.

Kain batik memang memiliki keunikan dalam segi corak, warna, proses pembuatan, serta kisah dibalik kemunculannya. Jika dahulu kain batik cenderung hanya memiliki motif tumbuhan dan hewan, kini motif kain batik telah banyak berkembang dengan menyatukan konsep abstrak dan dekoratif yang unik.

Setiap corak yang dimiliki kain batik tersebut pastinya memiliki filosofi tersendiri. Keberagaman filosofi inilah yang kemudain semakin memperkaya warisan budaya di tanah air. Penasaran dengan filosofi pada setiap motif kain batik tanah air? Yuk intip di sini:

1. Mega Mendung
Jenis motif kain batik yang satu ini juga mulai sering dan populer di pasaran. Motif kain batik satu ini berbentuk mirip dengan lengkungan awan yang naik turun dan memiliki filosofi yang menggambarkan tentang kehidupan manusia yang serba tidak menentu dan itu adalah motif khas Batik Cirebon.

2. Parikesit
Gesit dan cekatan itulah yang menjadi filosofi utama pada motif kain batik unik ini. Makna secara lengkapnya adalah bahwa dalam mencari kemuliaan, seseorang harus gesit dalam bekerja keras. Namun, usaha yang dilakukan ini tetap tidak boleh menabrak norma-norma yang berlaku di masyarakat.

3. Sido Drajat
Motif kain batik Sido Drajat ini memiliki makna filosofi tentang pendidikan yang mampu menunjukkan strata sosial seseorang dan jenis kelamin pemakainya. Sebagai contoh, semakin panjang jarit yang dikenakan oleh seseorang, maka semakin tinggi pula status sosialnya.

4. Batik Liris
Motif kain batik liris ini juga merupakan motif favorit yang paling banyak digemari. Tak kalah menarik, kain batik satu ini juga memiliki makna dalam berupa ketabahan dan kesabaran pemakainya saat hidup kekurangan dan dalam keadaan yang menyedihkan. Filosofi kain batik liris ini juga menyiratkan kehidupan pasangan pengantin yang baru menikah untuk tetap bersabar dalam kekurangan.

5. Parang kusuma
Semangat perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin menjadi filosofi utama yang melandasi kain batik motif parang kusuma. Kebahagiaan dalam kain batik ini disiratkan melalui nama ‘kusuma’ yang berarti bunga yang mampu memberikan keharuman dan memunculkan kebahagiaan.

Nah, sekarang bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah mengetahui filosofi kain batik yang Anda miliki di rumah? Mengenakan kain batik yang kita pahami filosofi yang ada dibaliknya pasti akan melahirkan perasaan positif tertentu yang selalu membuat Anda bersemangat dalam melakuan aktivitas.(batik cirebon)