Batik Cirebon
- Di lemarimu sekarang, ada berapa baju batik sih yang kamu punya?
Satu, dua? Seberapa sering pula kamu memakainya? Apakah sudah menjadi
pilihan berpakaianmu sehari-hari, atau hanya saat acara formal dia
keluar dari lemari?
Tanggal
2 Oktober diperingati masyarakat dunia setiap tahun sebagai Hari Batik
Internasional. Apakah hari ini kamu memakai batikmu dengan bangga?
Apakah kamu sudah menemukan alasan untuk mencintai sang warisan budaya?
Jika belum, pendiri Hipwee Lauri
Lahi bisa menjelaskan alasan kenapa kamu harus lebih sering memakai
batik. Artikel di bawah ini diciptakannya sendiri, dan ditulis atas
usulan pribadinya. Semoga dengan ini kita jadi lebih menghormati batik,
ya!
Sudah
lebih dari tiga tahun saya tinggal di Indonesia. Dengan berbagai cara
saya berusaha menunjukkan rasa hormat pada rumah baru saya. Salah
satunya adalah dengan mengenakan pakaian tradisional Indonesia, batik.
Sekarang adalah
Hari Batik Internasional. Rasanya baik jika saya berbagi alasan kenapa
orang Indonesia harus lebih sering memakai batik. Mungkin perspektif
seorang asing bisa membuat kamu melihat pakaian menakjubkan itu dari
sudut pandang baru.
1. Batik itu menakjubkan
Batik Cirebon
- Pertama kali saya pergi ke Indonesia, saya kaget melihat banyak orang
memakai baju berwarna-warni dan bercorak “gila” (dalam artian baik).
Saya lihat para pria memakai baju bermotif bunga-bunga dan berwarna
biru-ungu. Di negara lain mungkin itu pemandangan aneh. Tapi
pria Indonesia yang mengenakan pakaian ini justru terlihat wibawa dan
dewasa.
Baju
warna-warni ini lebih “ramai” lagi kalau dipakai perempuan. Satu
baju bisa punya warna oranye sekaligus hijau. Motifnya pun macam-macam.
Ada yang bergambar burung hingga (saya pernah dengar) bumbu dapur. Wah.
Saya
heran sekaligus kagum. Bagaimana bisa pakaian dengan “konsep” seramai
ini terlihat pantas dikenakan semua orang? Kadang sampai sekarang jika
melihat perempuan berkebaya saya ingin menyetopnya dan
bilang, “Pakaianmu benar-benar indah.”
2. Batik menghubungkan ribuan orang dari latar belakang berbeda
Saya
biasanya memakai batik tiap hari Jumat. Setiap saya memakainya
orang-orang di sekitar saya akan tersenyum lebih lebar. Saya pikir, “Ini
cara yang baik untuk memulai hari saya.”
Tidak
hanya menghubungkan orang asing dengan warga Indonesia saja. Batik juga
menyatukan orang Indonesia yang satu dan yang lain. Dari Sumatra hingga
Papua. Semua suku punya budaya asli yang berbeda-beda. Namun semuanya
tahu apa itu batik. Batik adalah identitas bersama masyarakat Indonesia.
3. Dengan batik, kamu bisa memperlihatkan bahwa kamu bangga pada Indonesia
Batik
adalah cara paling mudah untuk memperlihatkan kebanggaanmu
sebagai orang Indonesia. Kamu tidak perlu jadi atlet olimpiade dan
meraih emas. Kamu tidak perlu bisa menari tradisional dan dikirim ke
luar negeri.
Cukup buka lemarimu dan kenakan pakaian tradisional yang kamu punya. Lagi pula ini tidak ada ruginya.
4. Membeli batik sama dengan mendorong roda ekonomi lokal
Selama
ini, saya berkutat di sektor ekonomi. Saya jadi punya kebiasaan untuk
memperkirakan dampak suatu barang dengan perekonomian lokal. Termasuk
batik.
Setiap
kali kamu membeli batik, kamu mendukung kemajuan ekonomi negeri
sendiri. Membuat kain polos hingga menjadi “wah” dan berbentuk pakaian
siap pakai butuh waktu yang tidak sebentar. Ada orang yang bekerja
menyiapkan tekstil, ada yang menyiapkan pengecapnya, ada yang mengecap,
ada yang memotongnya jadi bahan baju, ada yang menjahitnya, ada yang
menambahkan kancingnya, ada yang mengantarkannya ke toko, ada yang
menjaga tokonya, dan ada kasir yang tersenyum ke kamu saat menerima uang
yang kamu serahkan untuk membeli baju batik itu. Semua orang ini
terhubung lewat satu pakaian saja.
Belum lagi jika kamu membeli batik tulis. Kamu tidak hanya mendukung ekonomi, tapi juga seni.
Kalau
mau: kalau kamu membeli batik tulis langsung dari produsen lokal lain
kali, biarkan mereka mengambil untung lebih banyak dari biasanya. Mereka
pantas mendapatkan itu.
5. Kamu boleh bersyukur punya pakaian tradisional yang bisa dipakai sehari-hari
Di
negara saya, jarang sekali ada orang yang keluar dengan pakaian
tradisional kami. Bahkan bisa dikatakan tidak ada. Kecuali kalau memang
ada pesta rakyat, pernikahan, atau acara sejenisnya.
Baju
tradisional kami terlalu tidak praktis untuk dipakai sehari-hari. Lebih
baik kami mengenakan baju modern saja. Ini tidak seperti batik yang
hanya tinggal kamu pakai dan kancingkan. Selain itu, warna baju
tradisional kami juga lebih polos. Tidak seperti batik yang kaya corak,
nada, dan ekspresi. Menurut saya, kamu boleh bersyukur punya pakaian
yang bisa begitu cantik namun praktis jika dikenakan.
6. Batik bisa menyalurkan kreativitasmu
Warna
dan corak batik tidak terbatas. Bentuknya pun bisa bermacam-macam, dari
gaun mewah sampai kaos sepakbola. (Saya sebenarnya tidak begitu suka
kaos sepakbola motif batik, tapi setiap orang punya selera
masing-masing).
Kamu
benar-benar dibebaskan menyalurkan kreativitas lewat batik. Mau
menorehkan gambar apa saja, mencelupkan dengan tinta apa saja, tidak
dilarang.
7. Mengenakan batik: memperkenalkan dunia pada warisan budaya Indonesia
Ada
beberapa pertanyaan yang mengganggu di kepala saya. Kenapa baju Hawaii
bisa terkenal di seluruh dunia, tapi batik tidak? Mungkinkah karena baju
ala Hawaii itu dipasarkan dengan lebih baik?
Lalu,
bagaimana caranya supaya batik bisa menjadi sama terkenalnya dengan
baju Hawaii? Salah satu yang bisa kita lakukan adalah memakainya lebih
sering.
Jika
kamu pergi ke luar negeri, selalu bawa pakaian batik terbaikmu.
Percayalah, banyak orang akan mendatangi kamu dan bertanya, “What is this colorful thing you are wearing?” Jika kamu ingin mempromosikan Indonesia, tidak ada waktu yang lebih baik dari ketika kamu menjawabnya.
Nah,
setelah membaca tulisan Lauri di atas, jangan pernah malu lagi untuk
memakai baju batikmu. Keluarkan dari lemari dan memacaklah! Kapan lagi
coba, kamu bisa bergaya sekaligus mengungkapkan kebanggaan pada negara? (
batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar