Batik Cirebon
- Rumah produksi Batik Jokotole yang terletak di Bangkalan, Madura
merupakan salah satu UKM binaan dari Bank Indonesia yang biasa disebut
WUBI atau Wirausaha Bank Indonesia. Rumah produksi ini berdiri sejak
tahun 2011 akhir dengan modal awal Rp 22 juta. Batik yang terkenal
adalah batik motif gentongan dengan kisaran harga Rp 1,7 juta per kain.
Batik biasa hanya Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu.
Uswatun Hasanah
pemilik bisnis mengatakan, mahalnya batik gentongan karena sulitnya
proses membatik dan proses pembuatan membutuhkan waktu yang lama.
"Kalau
batik biasa, pembuatannya paling lama satu minggu, sedangkan batik
gentongan lama, minimal dua bulan," kata Uswatun saat ditemui di rumah
batik Jokotole, di Bangkalan, Sabtu (13/12).
Batik Cirebon
- Dia mengatakan penjualan batik ini juga sudah mencapai pasar ekspor
ke tiga negara yakni Malaysia, Jepang dan Cina. Dengan mematok harga
sekitar Rp 200 ribu sebelum pajak untuk batik yang biasa. Akan tetapi
untuk ekspor, Uswatun mengaku terganjal oleh kendala perizinan.
"Perizinannya
rumit, harus ngurus ke RT/RW, Kelurahan. Jadi saya harap ke depannya
tidak dipersulit lagi karena ini juga kan menambah devisa negara,"
katanya.
Setiap bulannya, kata Uswatun, bisa ekspor 3 hingga 4 kali dengan pengiriman 80 sampai 200 potong kain batik.
Menurut Uswatun kini omzetnya terus bertambah. "Sekarang omzetnya Rp 106 juta per bulan," ujarnya.
Untuk
pengrajin sendiri, Uswatun mengatakan mempekerjakan tetangganya seperti
ibu rumah tangga dan remaja. Itu dilakukan agar mereka memiliki
kegiatan yang positif dan menghasilkan. Sementara sistem pengupahan
tergantung persentase penjualan.
"Kalau upah tergantung lakunya berapa persen nanti dibagi," katanya.
Dosen
Universitas Tronojoyo ini menjelaskan, untuk warna batik yang
diproduksinya ada empat warna berdasarkan filosofi Bangkalan Madura,
yakni hijau, merah, kuning dan biru.
"Hijau itu artinya lebih ke
nilai religi, kalau merah keras dan berani, biru menggambarkan letak
geografis yang dikelilingi lautan, sedangkan kuning menggambarkan
hamparan sawah," katanya.
Untuk pemilihan nama Jokotole sendiri, kata Uswatun, diangkat dari filosofi nama tokoh Pahlawan Madura.(batik cirebon)
0 komentar:
Posting Komentar