Batik Cirebon
- Kekayaan budaya Indonesia tak habis-habisnya dieksplor. Berbagai
kreasi dari kain tradisional yang diolah dengan beragam gaya pun menjadi
keunikan tersendiri. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Provinsi DKI Jakarta kembali menunjukkan bahwa kain tradisional kini tak
lagi ketinggalan zaman.
Dengan
dukungan dari PLT Ketua Umum Dekranasda Provinsi DKI Jakarta Veronika
Tjahaja Purnama, tiga desainer menghadirkan tema Urban Art Contemporer
di panggung Jakarta Fashion Week 2015. Rumah Kebaya, Batik Chic, dan
Batik Riana Kesuma mengusung konsep tradisional berbalut kekinian yang
segar!
Batik Cirebon
- Vielga Wenninda, sang desainer dari Rumah Kebaya, kali ini,
mengangkat keindahan bordir bunga. Bordir handmade ini memang menjadi
sebuah ciri khas dari busana kreasinya. Namun ia tak melulu menghadirkan
kebaya, melainkan potongan busana siap pakai yang modern.
Siluet
yang dihadirkannya lebih bergaya formal dengan model blus berkerah dan
berlengan panjang. Blus ini dipadukan dengan celana atau rok pendek
berwarna senada. Sepintas, beberapa busananya terlihat seperti busana
kerja.
Beberapa
busananya juga diberi sentuhan lengan lonceng (melebar di bagian
pergelangan tangan atau separuh lengan). Model blazer panjang dua lapis
yang dihadirkannya juga memberi kesan feminin.
Meski
terlihat apik dan formal, namun ia terlihat kurang berani memadu
madankan warna dalam busananya. Hampir semua busananya memiliki paduan
warna yang senada antara atasan dan bawahannya. Hanya satu busana yang
dipadukan dengan warna berbeda, yaitu blus panjang turtle neck plus
bawahan hitam.
Yang
terlihat menonjol, Vielga juga melengkapi tampilan modelnya dengan
menggunakan tas jinjing kecil yang dibentuk mirip lampion, lengkap
dengan bordir bunga di setiap sisinya. Hanya saja, lagi-lagi, tas ini
punya warna yang senada dengan bajunya.
Kreasi Batik Modern
Rumah
Kebaya, Novita Yunus dari Batik Chic memilih untuk memadukan berbagai
warna dalam kreasinya. Sekalipun ia mengambil tema BC Toko Merah, Novita
memperkuat tampilan warna merah dengan warna lain, seperti cokelat dan
abu-abu.
Batik
Cirebon - Dalam pembuatan busananya, ia mengaku terinspirasi dari
bangunan tertua di kawasan Kota Tua Jakarta, Toko Merah. Bangunan yang
kini disewakan sebagai function hall ini memiliki eksterior khas
berwarna merah.
Koleksi
bertema Toko Merah ini banyak dipengaruhi oleh batik lasem bermotif
bunga dan burung. Ia juga banyak memadukannya dengan motif kulit ular,
kulit sapi dan ulap doyo (bunga anggrek hitam dari Kalimantan).
Batik
Cirebon - Dominasi aksen bordir berwarna merah tua dan keemasan membuat
tampilan busana dengan siluet kebaya, blus dan dress terlihat makin
elegan. Sebagai padanannya, Novita menggunakan kain yang dibentuk wiron,
rok lipit A-line, celana pendek dan celana panjang.
Senada
dengan Batik Chic, Batik Riana Kesuma juga memiliki misi membuat batik
jadi lebih modern. Kali ini, Riana Kesuma tak hanya menghadirkan kreasi
busana dari batik, tapi juga dari kain tenun.
Sekitar delapan outfit
yang ditampilkan terbuat dari batik tulis halus klasik dipadu batik
khas Jakarta. Batik ini memiliki motif flora dan fauna. Sentuhan bordir
dan paduan bahan lace yang digunakan sebagai kardigan. Ia juga
menghadirkan busana bergaya cape dengan tangan lonceng dan celana
berpipa lebar dengan motif yang cukup ramai. (batik Cirebon)
0 komentar:
Posting Komentar