Batik Cirebon
- Kabupaten Cianjur untuk pertama kalinya menjadi daerah di Jawa Barat
(Jabar) yang meraih penghargaan dari Pusat Penghargaan Indonesia (PPI)
untuk kategori The Best Trading of The Year karena penjualan batik khas
Cianjuran. Hal itu dikatakan Ketua Bale Niaga Cianjur, Harry M
Sastrakusumah, ketika ditemui di kantor Dewan Koperasi Indonesia Daerah
(Dekopinda) Kabupaten Cianjur, Kamis (12/3).
"Ini
bisa jadi sebuah hal yang cukup membanggakan bagi masyarakat Cianjur
karena kita merupakan satu dari empat kabupaten di Jawa Barat yang
mendapatkan sebuah penghargaan prestisius tingkat nasional," ujar Harry
ketika berbincang dengan Tribun.
Harry
mengatakan, penghargaan itu diterima Kabupaten Cianjur yang diwakili
Bale Niaga melalui ajang Indonesia Bussines Award Winner 2015 di Hotel
Savoy Homann, Bandung, Jumat 6 Maret 2015. Menurutnya, ada 19
kota/kabupaten di Indonesia yang mendapatkan penghargaan dari PPI dengan
berbagai kategori.
"Kami
sendiri sebenarnya tidak menyangka karena bisa dinyatakan sebagai salah
satu pemenang dalam katergori tersebut. Apalagi Batik Cianjuran sendiri
itu sebenarnya masih seumur jagung," ujar Harry.
Batik Cirebon
- Menurut Harry, faktor utama Kabupaten Cianjur mendapatkan penghargaan
itu dipicu tingginya upaya pelestarian Batik Cianjuran. Meski batik
khas Cianjur itu baru seumur jagung, batik karya warga Kabupaten Cianjur
ternyata mendapatkan perhatian dan pengakuan yang cukup tinggi di
tingkat nasional.
"Selain
itu kesadaran masyarakatnya dalam menggunakan batik juga sudah tinggi
meski belum 100 persen. Hal itu bisa dilihat dari seragam batik di
tingkat SD sampai dewasa. Desainnya sendiri merupakan hasil karya siswa.
Terakhir murid PAUD dan TK yang membuat desain batik untuk seragam
mereka sendiri," ujar Harry.
Dengan
adanya penghargaan itu, ujar Harry, warga Kabupaten Cianjur harus lebih
termotivasi untuk terus melestarikan batik khas Cianjuran. Bukan hanya
di Kabupaten Cianjur saja, melainkan hingga ke tingkat nasional.
Penghargaan itu pun sebagai bukti jika Batik Cianjuran memiliki potensi
yang cukup tinggi dan tidak kalah dengan kota penghasil batik lainnya,
yakni Yogyakarta, Solo, Pekalongan dan Cirebon.
"Kami
pada akan melakukan pelatiahan membatik di 32 kecamatan yang dimulai 26
Maret 2015 nanti. Pelaksanaannya satu minggu untuk satu kecamatan.
Masing-masing kecamatan pelatihannya tiga hari," ujar Harry.( Batik Cirebon )
0 komentar:
Posting Komentar