Banner

Kamis, 20 November 2014

Batik Cirebon - Desain Batik Mahasiswa Solo Menang di Taiwan

Batik Cirebon

Batik Cirebon - Dua mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta berhasil menjuarai kompetisi desain batik bertajuk Taiwan Excellence Batik Competition di Taiwan. Juara pertama diraih Sugeng Wijayanto, 22 tahun, mahasiswa Jurusan Seni Rupa Murni angkatan 2010, sedangkan juara kedua diraih Utsman Aminuddin Sulaiman, 22 tahun, mahasiswa Jurusan Kriya Tekstil angkatan 2009. Kompetisi tersebut dilakukan dengan mengirimkan karya desain sejak 28 Agustus hingga 29 September 2014.
Sugeng mengatakan, desain batik yang dia buat menggabungkan motif dan ornamen batik dari berbagai daerah di Indonesia. Dia menilai, desain batik tersebut menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Berbagai kreativitas yang ada dijadikan satu hingga menjadi motif batik yang baru. "Saya gabung dan kreasikan motif batik kawung, ornamen Madura, ornamen Kalimantan, dan motif geometris," katanya di kampus UNS Surakarta, Senin, 17 November 2014. "Selain dicetak di kertas, saya juga mencetaknya di kain mori dengan teknik sablon,"ucapnya. Sebagai pemenang pertama, dirinya mendapat uang tunai Rp5 juta dan sebuah ponsel pintar. (Baca : Buku-buku Penguat Sejarah Batik)
Batik Cirebon -  Sedangkan Utsman mengusung batik motif naga dan kinnari, yaitu makhluk surgawi berwujud manusia setengah burung dalam mitologi Hindu dan Buddha. "Kedua makhluk tersebut saya padankan dengan motif batik mega mendung,"katanya. Motif mega mendung adalah hasil akulturasi antara budaya Cina, Islam, dan budaya asli Indonesia. Motif batik yang dia buat menceritakan hubungan antarbudaya yang saling berdampingan, saling menguatkan yang dilambangkan dengan naga, dan bernilai luhur seperti sosok kinnari.
Ustman mengaku, hanya butuh waktu satu hari satu malam untuk membuat desain batik Naga Kinnari. Desainnya dominan warna oranye, yang menunjukkan kesenangan, keberanian, antusiasme, dan rasa percaya. Kemudian dikombinasikan dengan warna merah yang berani dan warna biru yang melambangkan ketenangan. Menurutnya, desainnya cukup sulit diwujudkan untuk motif batik tulis karena kerumitannya. "Lebih cocok untuk batik cap dan printing," ujarnya.
Menyadari karyanya diminati, keduanya berencana mengembangkan desain batik untuk pasar Indonesia. "Saya ingin menjadi desainer motif batik," kata Utsman yang mendapat hadiah uang tunai Rp2 juta dan sebuah tablet.(batik cirebon)

0 komentar:

Posting Komentar