Batik Cirebon
- Monumen Batik di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta kerap menjadi
sasaran vandalisme oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga
kaca yang menutup kain batik di monumen kerap pecah.
"Kami
sebenarnya sudah melakukan pengawasan secara rutin, namun terkadang kaca
penutup monumen sudah ditemukan pecah sehingga harus dilakukan
perbaikan secara rutin," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Malioboro, Syarif Teguh, di Yogyakarta, Rabu (29/10).Selain kaca penutup kain batik yang kerap ditemukan pecah, kawasan Monumen Batik tersebut juga sering dijadikan tempat buang air kecil sehingga berbau pesing dan mengganggu wisatawan yang berada di lokasi tersebut.
Syarif berharap, masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak melakukan berbagai kegiatan yang dapat merusak dan mengganggu keindahan kawasan yang menjadi ikon wisata Kota Yogyakarta itu, apalagi monumen tersebut terletak tidak jauh dari Gedung Agung.
Sementara
itu, Kepala Seksi Tata Perkotaan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah
Kota Yogyakarta, Wahyu Setyowati, mengatakan, pada tahun ini kembali
melakukan kegiatan pemeliharaan Monumen Batik untuk memperbaiki beberapa
kerusakan.
"Perawatan selalu dilakukan setiap tahun. Ada saja
kaca yang pecah sehingga harus diganti dengan yang baru. Tahun ini, kaca
diganti dari jenis akrilik," katanya.
Batik Cirebon
- Di kawasan monumen tersebut terdapat enam titik monumen yang di
bagian bawahnya digunakan untuk menampilkan berbagai jenis batik khas
Yogyakarta.
"Anggaran
pemeliharaan tahun ini adalah sekitar Rp 50 miliar. Pemeliharaan hanya
untuk memperbaiki bagian yang rusak, tidak ada penambahan baru," katanya
yang berharap kegiatan pemeliharaan bisa diselesaikan pertengahan
November.
Pembangunan Monumen Batik di Kota Yogyakarta tersebut
dicanangkan bertepatan dengan penetapan batik sebagai warisan budaya
dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.Monumen tersebut diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia bahwa batik adalah budaya asli milik bangsa Indonesia, sekaligus memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk semakin mencintai dan membanggakan batik.(batik cirebon)
0 komentar:
Posting Komentar