Banner

Jumat, 17 Oktober 2014

Batik Cirebon - Di Masa SBY Batik, Angklung dan Keris Diakui UNESCO

SBY dan Istri
Batik Cirebon
Batik Cirebon - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong rakyat Indonesia ikut aktif mewartakan keunggulan budaya Nusantara kepada dunia. Hasilnya, sejumlah budaya Indonesia mendapat pengakuan internasional termasuk juga Batik Cirebon.
"Semua harus jadi duta bangsa. Wartakan kepada dunia tentang keindahan, keunikan dan kekhasan Indonesia," seru Presiden SBY saat membuka Word Summit Batik di JCC, Senayan, Jakarta (28/9/2011) silam.
SBY mengaku sangat suka memakai batik, termasuk saat bertemu dengan para pemimpin negara sahabat. Menurutnya, batik dapat digunakan sebagai sarana berdiplomasi.
"Letakkan batik sebagai sarana untuk diplomasi dan membangun persahabatan dengan negara sahabat. Meski batik ada di banyak negara, tapi batik Indonesia khas dan indah. Saat bangsa lain ingat batik, maka dia ingat Indonesia ," ucapnya SBY.
"Amerika dikenal dengan Coca Cola dan Hollywood. Turki dengan Blue Mosque. Singapura dengan logo singa. Indonesia punya banyak yang khas. Ada keris, wayang, batik, angklung, Raja Ampat, Toba, Borobudur, kopi luwak, nasi goreng dan ratusan lagi," sambungnya.
Di masa pemerintahan SBY, pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang dikutip detikcom pada Jumat (17/10/2014), pengakuan UNESCO terhadap hasil karya budaya bangsa diberikan untuk Keris (2005), Batik (2009), dan Angklung (2010) sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Selain itu, Tari Saman diakui pada tahun 2011 dan Noken pada tahun 2012 sebagai Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding. Lanskap Budaya Bali (Subak) juga diakui sebagai World Cultural Heritage pada tahun 2012. Presiden SBY selanjutnya menggagas World Culture Forum di Bali pada tahun 2013 untuk meningkatkan peran Indonesia dalam diplomasi kebudayaan di dunia internasional. Forum tersebut
menghasilkan ‘Bali Promise’ yang menyerukan pada negara/pemerintah di dunia untuk berkomitmen agar mengintegrasikan budaya dalam agenda pembangunan yang Berkelanjutan pasca 2015. (batik cirebon)

0 komentar:

Posting Komentar