Banner

Selasa, 08 Januari 2013

Biaya Produksi Batik Melonjak 30 Persen Akibat Kenaikan TDL Senin, 07/01/2013 - 19:17


SUMBER, (PRLM).- Imbas kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dirasakan perajin dan pengusaha batik di Kawasan Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon jauh sebelum tarif diberlakukan. Biaya produksi mereka sudah merangkak naik sampai tiga puluh persen. Akibatnya, margin keuntungan justru menurun sampai 20 persen.
Salah seorang pengusaha batik Trusmi, mengatakan kenaikan biaya terjadi hampir di semua elemen produksi. “Harga bahan baku kain naik sekitar sepuluh persen. Upah karyawan harus disesuaikan, karena biaya hidup mereka meningkat. Belum lagi kami memerlukan penerangan saat produksi,” ujarnya saat ditemui Senin (7/1/13).
Meski baru berlaku 1 Januari 2013,  rencana kenaikan TDL sudah membuat beberapa harga bahan baku sebelum tarif baru diberlakukan. Kondisi juga diperparah dengan semakin melonjaknya harga bahan pewarna batik.
“Sejak beberapa bulan terakhir, harga pewarna sudah naik. Saat ini kenaikannya bahkan sudah mencapai 100 persen. Terlebih untuk bahan pewarna yang harus diimpor, karena tidak ada persediaan di dalam negeri,” 
Sulitnya mencari sumberdaya manusia, membuat pengusaha batik mau tidak mau harus memenuhi tuntutan penyesuaian upah karyawan. Pasalnya, jumlah perajin batik tulis di kawasan Trusmi saat ini 1:10 dengan total penduduknya.
Meski biaya produksi naik, para pengusaha batik belum berani menaikkan harga jual. Pasalnya, persaingan yang ketat membuat perajin dan pengusaha harus berhati-hati mematok harga jika tidak ingin kehilangan konsumen.
Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Cirebon Achmad Soediono mengatakan, kenaikan TDL memang akan sangat membebani dunia usaha. “Sama seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan TDL akan diikuti kenaikan harga bahan baku. Belum lagi setelah ada kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK),” ujarnya.
Bagi industri batik dan kerajinan rotan yang menjadi andalan Kabupaten Cirebon, kata Achmad, kenaikan TDL pasti akan membuat harga jual semakin tidak kompetitif. Kondisi ini jelas bertolak belakang dengan berbagai kebijakan lain seperti penghentian ekspor bahan baku rotan.
Achmad menyayangkan kebijakan-kebijakan yang bertentangan tersebut. Di satu sisi pemerintah sudah membuat kebijakan pro rakyat dengan menghentikan ekspor bahan baku rotan. Sementara di sisi lain, biaya produksi tetap meningkat akibat kenaikan TDL. (A-178/A-88)*** pikiran rakyat newspaper
Tags : batik sarimbit, batik indonesia, batik tradisional, batik modern, batik cap, batik tulis, batik cetak , batik printing, batik trusmi, batik cirebon, batik indonesia, batik solo, batik pekalongan, batik trusmi, batik cirebon, batik cirebonan, batik pesisir, batik pesisiran, batik fraktal, batik jogja, batik meteran, hem batik, diskon batik, bandar batik, toko batik, sentra batik, belajar batik, jual batik, beli batik, batik cirebon online, batik trusmi online, batik online, motif batik, mega mendung, canting, showroom batik, juragan batik, forum batik, pasr batik, topi batik, tas batik, sandal batik, kaos batik, dress batik, baju kerja, baju formal, trend batik 2013, gamis batik, sarimbit, budaya batik, pembatikan, batik, batik cirebon, batik cirebon online, batik trusmi, batik trusmi online, batik trusmi cirebon, batik indonesia, trend batik 2013

0 komentar:

Posting Komentar